Artikel,
Modernisasi sebagai Unsur dari Proses Sosial
Posted by Pasha Karya Mandiri
Published on Sabtu, 23 Februari 2013
ANDI MAPPAKAYA, Bagian penting dari proses sosial ialah
proses modernisasi yang merupakan suatu perubahan total dari suatu
masyarakat dalam keadaan tradisional menuju suatu masyarakat yang maju.
Secara historis modernisasi berarti
transformasi sosial, politik, ekonomi, kultural dan mental yang terjadi
di Barat sejak abad ke- 16 dan mencapai puncak pada abad ke 19 dan 20.
Modernisasi meliputi proses industrialisasi, urbanisasi, rasionalisasi,
birokratisasi, demokrasi, pengaruh kapitalisme, perkembangan
individualisme dan motivasi untuk berprestasi, meningkatkan pengaruh
akal dan sains serta berbagai proses lainnya.
Masyarakat Eropa Barat selama abad ke 17
dan 18 sudah mengalami serangkaian mutasi ekonomi dan politik yang
mencapai titik kulminasinya pada revolusi industri di Inggris dan
revolusi Prancis tahun 1789. Sejak saat itu sebuah dunia barupun
tergambar di tandai dengan adanya industrialisasi, pembagian kerja dan
urbanisasi berkembangnya negara, bangsa dan naik daunnya demokrasi
massa. Sejajar dengan hal itu nilai-nilai barupun lahir; bahwa rasio
menjadi satu-satunya penguasa yang diterima untuk ditaati oleh manusia;
kebebasan dan kesetaraan dimasukkan pada hak-hak universal dalam
deklarasi hak-hak asasi manusia dan warga negara. Seluruh transformasi
ini membuka apa yang biasa disebut sebagai era modern.
Menurut S. Susanto bahwa dalam
modernisasi kemajuan ekonomi menjadi pokok untuk negara-negara yang
berkembang, perubahan dari negara agraris menuju ke sistem ekonomi
industri dengan harapan bahwa perubahan ini akan dapat menghasilkan
perbaikan nasib.
Proses modernisasi ialah mempergunakan
perubahan dan mengarah hanya pada kemajuan dan perbaikan hasil manusia
dengan hasil yang sebaik-baiknya. Untuk memperlancar modernisasi adalah
nasionalisme, karena dengan nasionalisme memungkinkan perubahan sosial
dalam arah modernisasi. Untuk negara-negara berkembang nasionalisme
telah mengakhiri dan menabrak unsur-unsur penghambat modernisasi dalam
tradisi.
Modernisasi sebagai Bagian dari Proses Sosial
Setiap masyarakat mempunyai bentuk
sosialnya sendiri, karenanya ada hubungan antara struktur atau sistem
sosial dengan pelembagaan, sebab kedua-duanya membuat norma untuk
masyarakat dan organisasi. Dengan demikian, maka apabila modernisasi
hendak diadakan atau di mulai negara-negara berkembangan haruslah
ditemukan dahulu faktor-faktor pembuat norma yang semuanya terjadi dalam
interaksi antar individu atau antar kelompok.
Modernisasi
merupakan proses sistimatik. Modernisasi melibatkan perubahan pada
hampir segala aspek tingkah laku sosial, termasuk di dalamnya
industrialisasi, urbanisasi, diferensiasi, sekularisasi, sentralisasi
dan sebagainya. Proses modernisasi ini terkait seperti menggali satu
lubang di satu tempat secara terus-menerus, dan oleh karena itu wajah
aspek-aspek modernisasi akan tampil secara mengelompok dan beraturan
ketimbang terpisah-pisah.
Pada dasarnya semua bangsa dan
masyarakat di dunia ini senantiasa terlibat dalam proses modernisasi,
meskipun kecepatan arah perubahannya berbeda-beda antara masyarakat satu
dengan masyarakat lainnya. Proses modernisasi itu sangat luas,
hampir-hampir tidak bisa dibatasi ruang lingkup masalahnya, mulai dari
aspek sosial, ekonomi, politik, budaya dan seterusnya.
Secara historis, modernisasi merupakan perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan
yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada satu
masyarakat modern. Proses perubahan itu didorong oleh berbagai usaha
masyarakat dalam memperjuangkan harapan dan cita-citanya, yaitu
perubahan kehidupan dan penghidupan yang ada menjadi lebih baik.
Karakteristik umum dari modernisasi adalah menyangkut bidang-bidang
tradisi-tradisi sosial kemasyarakatan, ilmu pengetahuan dan tekhnologi,
kependudukan dan mobilitas sosial. Berbagai bidang tersebut berproses
sehingga mencapai pola-pola perikelakuan baru yang terwujud pada
kehidupan masyarakat modern.
Adpun sisi utama dari gerakan modernisasi itu adalah :
- Modernisasi tekno – ekonomi: terobosan ilmu dan tekhnologi yang kalau diterapkan pada perekonomian, mengubah organisasi produksi distribusi, dan usaha serta memajukan produktifitas kerja manusia.
- Modernisasi politis: pembangunan dan kendali yang semakin meningkat dari aparat politik-pemerintahan terhadap masyarakat. Selain itu, modernisasi politik berarti diferensiasi, spesialisasi, dan sentralisasi badan-badan negara. Dalam lingkungan-lingkungan tertentu modernisasi politik didefenisikan sebagai demokratisasi aparatur politik.
- Modernisasi kultural: tersebarnya secara umum kesantaian, budaya massa, dan media komunikasi massa. Lebih tepat, perubahan-perubahan ini menunjuk pada gambaran :manusia baru” yang terbebas dari aturan-aturan moral politis, dan keagamaan dalam masyarakat tradisional. Modernisasi budaya adalah kemunculan individu-independen, percaya diri, rasional, dan menguasai nasibnya sendiri, yang sanggup menghadapi seluruh dunia, dan seterusnya.
- Modernisasi waktu: ini menundukkan berakhirnya masa daur masyarakat-masyarakat tradisional. Jaman modern adalah kronometris, linier dan bisa dibalikkan. Selain itu, ini berarti bahwa manusia modern lebih banyak berorientasi ke masa sekarang dan masa yang akan datang daripada masa lalu. Modernisasi tidak mengenal langkah mundur, jika terpaksa melangkah mundur hal ini dianggap sebagai kebetulan atau perkecualian dalam perjalanan sejarahnya.
Modernisasi baik yang berasal dari Barat maupun dari Timur menampilkan
tantangan dasar yang sama, perpaduan antara semangat kaum rasionalis dan
positive. Sekarang modernisasi sedang terjadi mencakup seluruh lingkup
lapisan masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada sebagaimana juga terjadi
pada tiap-tiap individu secara pribadi. Hakekat dari perubahan ini
adalah pergeseran dalam cara menyampaikan ide dan sikap, karena apa yang
dilakukan modernisasi adalah menyebarkan gambaran yang jelas kepad
masyarakat tentang cara hidup baru dan berdaya guna.
0 komentar
Tulis Komentar Anda