Berita,
Yuddy Chrisnandi Berharap Anas ke Hanura
Posted by Pasha Karya Mandiri
Published on Senin, 25 Februari 2013
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kedua dari
kanan) berfoto dengan (kiri ke kanan) Sekjen Partai Golkar Idrus
Marham, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan Ketua Badan
Pemenangan Pemilu Partai Hati Nurani Rakyat, Yuddy Chrisnandi, yang
hadir dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB di
Jakarta, Rabu (21/7/2010). Mukernas PKB diselenggarakan dalam rangka
hari lahir (Harlah) PKB yang jatuh pada 23 Juli. KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Kader Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi, berharap mantan Ketua Umum
Partai Demokrat Anas Urbaningrum bergabung ke Hanura. Yuddy adalah
kolega Anas Urbaningrum semasa di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Menurut Yuddy, Anas memiliki daya tarik tersendiri sebagai pemimpin muda yang berani.
"Saya
memang berharap kalau Anas mundur, dia bisa ke Hanura. Daya tarik Anas
itu hebat, personalitas kuat, mampu kalahkan elite lain di Demokrat,"
kata Yuddy di Gedung Usmar Ismail, Jakarta, Senin (25/2/2013).
Yuddy
menambahkan, kekuatan Anas dapat diketahui dalam kongres pemilihan
ketua umum Demokrat pada 2010 silam. Pada waktu itu, kata dia, Anas
tidak memiliki modal banyak, tetapi dapat mengalahkan kader Demokrat
yang lain.
Namun, menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu Hanura
itu, Anas baru dapat bergabung di Hanura jika ketua umum partai
tersebut, Wiranto, telah memberikan lampu hijau.
"Selalu ada kemungkinan, tetapi kalau dia mau jadi kader Hanura harus izin dulu ke Pak Wiranto," ujarnya.
Sebelumnya,
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Saan Mustopa mengatakan,
Anas Urbaningrum tak hanya mundur sebagai Ketua Umum DPP Partai
Demokrat, tetapi juga mundur sebagai kader Demokrat.
Pernyataan
mundur sebagai ketua umum disampaikan Anas pada Sabtu (23/2/2013) lalu.
Pengunduran diri ini disampaikannya sehari setelah ditetapkan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi
dalam proyek Hambalang.
"Otomatis keluar juga. Dia mundur sebagai
ketum dan juga kader," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat
Saan Mustopa, di Gedung Kompleks Parlemen, Senin ini.
Menurut
Saan, pengunduran diri Anas itu tidak perlu disertakan dengan surat
kepada Majelis Tinggi ataupun Dewan Pimpinan Pusat. Saan mengungkapkan,
menurut Anas, ia mundur karena tak ingin menjadi beban partai.
"Jadi
dia, Mas Anas, tidak akan membuat surat pengunduran diri karena tidak
ada keharusannya memang," tegas Saan.
0 komentar
Tulis Komentar Anda